-->

Dinosaurus Aneh Yang Memiliki Sayap Berhasil Ditemukan Oleh Para Arkeologi



Para arkeologi menemukan spesies baru dinosaurus yang digelar dengan nama sayap aneh. Ini adalah dari golongan dinosaurus Scansoriopterygidae dan memiliki sayap mirip dengan kelelawar dan bajing terbang. Dinosaurus dengan sayap unik ini dipandang dapat memberikan pemahaman baru tentang serangkaian teknik terbang yang digunakan saat unggas modern mulai muncul.

Dari hasil riset menunjukkan bahwa fosil ini termasuk kelompok dinosaurus Scansoriopterygidae, ini berdasarkan jari ketiga yang kecil dan panjang dibandingkan theropoda lainnya. Yang uniknya adalah spesies baru ini memiliki tulang panjang seperti kail di masing-masing pergelangan tangannya.

Hal tersebut tidak pernah ditemukan pada dinosaurus sebelumnya, ia mirip dengan binatang terbang dan meluncur lainnya, termasuk kelelawar, bajing terbang, dan pterosaurs yang sebagaimana diberitakan lewat laman BBC.

Bulu memang ditemukan pada spesimen ini tetapi tanpa bulu terbang besar yang dimiliki unggas dan kerabat terdekat lainnya. Jadi yang memungkinkannya terbang adalah jaringan lembut mirip lembaran atau selaput yang menghubungkan tulang mirip pancing dan jari-jari lainnya.

Para peneliti di China juga mengklaim dinosaurus baru ini di jurnal Nature menamakannya Yi qi. Seorang petani menemukan satu-satunya sisa temuan binatang ini di Provinsi Hebei, Cina, dan para peneliti telah memastikan keasliannya.

"Ini cocok untuk memberikan nama sayap aneh pada binatang purba ini, karena tidak ada burung atau dinosaurus lain yang memiliki sayap sejenis," kata penulis utama laporan, Profesor Xu Xing dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology (IVPP), Akademi Ilmu Pengetahuan China.

"Kami tidak tahu apakah Yi qi mengepak, meluncur, atau kedua-duanya, tetapi binatang ini dipastikan memiliki sayap yang unik berdasarkan perubahan dinosaurus menjadi burung."

Adanya selaput sayap dan kenyataan bahwa binatang lain yang memiliki struktur sayap mirip Yi qi menggunakannya untuk terbang, membuat para penulis laporan mengisyaratkan bahwa binatang ini juga dapat terbang.

Bagamanapun, karena fosil yang ditemukan tidak lengkap maka mereka tidak bisa mengetahui cara Yi qi terbang. "Yi qi hidup di zaman Jurassic, jadi binatang ini adalah pelopor evolusi terbang sebelum munculnya burung," kata penulis lainnya Profesor Zheng Xiaoting dari Universitas Linyi. "Ini mengingatkan kita pada sejarah awal penerbangan yang penuh inovasi, yang tak satupun bertahan." tutupnya.
Advertisement

Tulis Komentar
 
close button
Back to top
Situs ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di situs kami Kebijakan Kami
Got It!