-->

Hanya di Venezuela, Anda Bisa Menyaksikan Ratusan Petir Setiap Hari

Hanya di Venezuela, Anda Bisa Menyaksikan Ratusan Petir Setiap Hari

Setiap orang pasti tahu selama musim hujan kita pasti sering melihat petir di langit yang bersamaan dengan awan hitam untuk memperingatkan akan segera hujan. Tetapi lain ceritanya jika kita berada di wilayah Venezuela, di sebuah Sungai Catatumbo bertemu dengan Danau Maracaibo, kita akan bisa melihat petir setiap harinya.

Di tempat ini, ada fenomena alam unik dan menakjubkan yang dijuluki badai sepanjang masa atau Relampagno del Catatumbo. Akibat badai tersebut, petir terjadi jauh lebih sering daripada di area lain. Menurut para peneliti, di sana petir terjadi selama 160 malam dalam setahun hingga 10 jam dalam semalam. Per jam, ada sekitar 230 petir yang terjadi. Dengan demikian, dalam setahun ada 1,2 juta petir.

Petir atau kilatan cahaya yang terjadi begitu terang sehingga bisa dilihat dari jarak sekitar 400 kilometer. Dahulu, para pelayar di Karibia menggunakan petir itu untuk membantu navigasi. Yang unik, petir di wilayah Venezuela itu punya warna bervariasi, mulai merah hingga oranye dan biru hingga ungu. Bervariasinya warna itu tergantung pada banyaknya debu yang terdapat di atmosfer.

Dahulu, orang menganggap bahwa petir di wilayah itu juga unik karena tidak menghasilkan guntur atau suara gemuruh. Namun, anggapan itu salah. Petir terjadi dari wilayah 50 - 100 km dari Danau Maracaibo. Guntur sulit didengar jika jarak sumber petir lebih dari 25 kilometer yang sebagaimana diberitakan lewat laman iflscience.com.

Petir Catatumbo menginspirasi karya sastra. Penyair Spanyol Lope de La Vega menulis pusi berjudul "The Dragontea" pada tahun 1597, mendeskripsikan upaya Sir Francis Drake melalui Danau Maracaibo pada tahun 1595 dan digagalkan oleh petir.

Meski dikenal sejak lama, hingga kini para penelilti belum bisa memecahkan apa keistimewaan petir Catatumbo. Orang Yukpa, warga adat di perbatasan Kolombia dan Venezuela, mengatakan bahwa petir Catatumbo disebabkan oleh kunang-kunang yang memasuki ruh moyang.

Sejumlah ilmuwan mengunjungi Catatumbo untuk menguraikan mekanisme di balik petir istimewa itu. Melchor Bravo Centeno mengatakan bahwa petir mungkin disebabkan oleh sirkulasi angin tertutup yang terjadi di wilayah itu.

Topografi Catatumbo unik. Ada dua dinding gunung yang membatasi tiga sisi wilayah Danau Maracaibo. Saat musim panas, udara lembab dari Karibia mengalir ke Maracaibo dari sisi yang tak dibatasi gunung.

Udara itu kemudian bertemu dengan udara yang lebih dingin dari Andes dan terdorong ke atas. Uap air yang ada lalu mulai terkondensasi, membentuk awan yang kemudian melepaskan listrik dan menghasilkan petir. Seluruh proses itu tak lepas dari siklus air di Danau Maracaibo. Air danau mengalami evaporasi akibat panas cahaya Matahari wilayah ekuator. Uap air itu menjadi "bahan bakar" badai.

Ilmuwan Venezuela, Andrew Zavrotsky, mengunjungi Catatumbo beberapa kali. Dia menemukan tiga tempat yang menjadi pusat petir, yaitu rawa Juan Manuel de Aguas National Park, Claras Aguas Negras, dan sebuah lokasi di barat danau.

Zavrotsky juga mengungkapkan bahwa uranium yang terdapat di batuan di wilayah Catatumbo mungkin berkontribusi pada terjadinya petir. Namun, hipotesis itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Beragam gagasan disumbangkan ilmuwan untuk menguraikan misteri petir Catatumbo. Ada yang mengatakan bahwa petir Catatumbo juga dipicu metana. Namun, sejauh ini, paduan antara topografi unik dan sirkulasi angin tertutup dianggap sebab yang paling mungkin.
Advertisement

Tulis Komentar
 
close button
Back to top
Situs ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di situs kami Kebijakan Kami
Got It!